Setelah diluncurkan beberapa hari yang lalu
secara resmi di Tanah Air, Honda menantang puluhan bikers dari beragam
komunitas dan sejumlah jurnalis untuk menaklukkan jalanan Kalimantan dan
Sulawesi bersama All New Supra GTR 150. Kegiatan touring ini “menyiksa” motor
terbaru Honda itu dilakukan dengan jarak 3.013 kilometer dalam waktu delapan
hari perjalanan.Sebagai gambaran, jarak tempuh Jakarta hingga Surabaya saja
hanya sekira 801 kilometer. Artinya hampir tiga kali jarak Jakarta-Surabaya
yang ditempuh para rider.Ajang grand touring ini dimulai dari Kota
Palangkaraya, Kalimantan Tengah-Tabalong, Balikpapan Samarinda-Balikpapan. Di
Kalimantan,touring dilakukan selama tiga hari.
Setelah berpetualang di wilayah
itu, peserta touring ini melanjutkan rute berikutnya selama lima hari di
Sulawesi.Perjalanan pada etape kedua ini akan melewati rute Manado-Gorontalo
-Moutong-Palu-Mamuju dan berujung diMakassar pada Sabtu petang, 4 Juni 2016,
tepatnya di Makassar Town Square alias Mtos.Beragam tanggapan muncul dari para biker
seputar motor yang secara resmi baru hadir di Kalimantan dan Sulawesi itu.
Menurut Rey dari Honda Mega Pro Club (HMPC)chapter Palu, dia menilai Supra GTR
150 memiliki sejumlah diferensiasi yang unik dan menawan. Saat menjajal Supra
GTR 150 dengan jarak 3.013 kilometer, motor tersebut terbilang tangguh di
berbagai medan aspal, bebatuan, hingga jalan yang bergelombang. "Awalnya
saya menyesal pas tahu yang ingin dicoba untuk touring ternyata motor bebek
Supra GTR 150, kami pikir sport. Tetapi setelah akrab selama beberapa hari
dengan motor itu, ternyata dugaan kami salah," kata Rey di Makassar,
Sulawesi Selatan, Minggu, 5 Juni 2016.Menurut Rey,
Supra GTR 150 nyaman
ditunggangi untuk jarak jauh."Mau diajak ngebut, merebah di tikungan,
hingga lewati tanjakan terjal terbilang mudah dilalui," katanya. Sementara
itu, menurut Rahman, biker dari HMPC chapter Makassar, Supra GTR 150 merupakan
motor bebek rasa sport dan bisa diajak wara-wiri aktivitas touring jarak
jauh.Hal ini lantaran motor tersebut telah dibekali mesin anyar dari “kerabat”
Supra dengan kapasitas 150cc yang dikawinkan transmisi enam-percepatan. Tenaga
dan akselerasi pada Supra GTR 150, kata Rahman, cukup berlimpah."Handling bagus,
nyaman. Motor dibawa cornering oke. Menikung di medan ekstrem juga tak masalah,
karena pengaplikasian ban lebar. Saya sendiri top speed bisa dapat 141
kilometer per jam. Transmisi ada enam, sementara kompetitor saja cuma
lima-percepatan," kata Rahman. Namun, dicatat pula sejumlah kekurangan
pada motor anyar ini yang bila dicitrakan sebagai motor touring. Menurut Rey,
Kekurangan terletak pada tangki bahan bakar yang dirasa kurang besar dan hanya
sanggup menampung bahan bakar 4,5 liter."Yang namanya motor touring,
seharusnya kapasitas tangki diperbesar, enam liter lah paling tidak. Sebab,
kami sadar jalanan Kalimantan dan Sulawesi jaraknya jauh-jauh, SPBU tak
sebanyak di Pulau Jawa, tidak menarik kalau touring harus cari SPBU terus,
meski motor ini tergolong irit," kata Rey.Bagasi juga dianggap relatif
kecil dan karena itu perlu ditiadakan untuk memperbesar ukuran tangki bahan
bakarnya. Untuk keperluan touring, kata Rey, biasanya diantisipasi membawa
keperluan dengan penggunaan side box. Sementara itu, menurut Rahman, selama
perjalanan delapan hari menggunakan Supra GTR 150, dia terganggu dengan lampu
LED yang sudah diadopsi motor tersebut."Memang lampu LED kekinian sekali,
tetapi saya pribadi lebih nyaman dengan lampu kuning (non LED), karena sorotan
lampu LED cukup mengganggu, memantul. Kalau untuk penggunaan dalam kota, LED tentu
cocok, tapi kalau untuk touring, saya pikir tidak," kata Rahman. (Sumber
viva.co.id)
0 komentar:
Posting Komentar